Peta Jalan Pendidikan Didedikasikan Bangun Pelajar Pancasila

Penulis: mediaindonesia.com Pada: Rabu, 10 Mar 2021, 14:37 WIB DPR
Peta Jalan Pendidikan Didedikasikan Bangun Pelajar Pancasila

Ist/DPR
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian

KONSEP Peta Jalan Pendidikan (PJP) yang sudah rampung dibahas sebetulnya didedikasikan untuk membangun Pelajar Pancasila. Dalam konsep pembangunan itu sudah terkandung pembangunan spiritual bagi para pelajar.

PJP ini baru sebatas konsep yang direkomendasikan Komisi X DPR RI kepada pemerintah dan masih jauh perjalanannya untuk sampai jadi kebijakan publik.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyampaikan ini saat dihubungi lewat jaringan Whatsapp, Rabu (10/3/).

"Sebenarnya dalam PJP tujuan kita adalah membangun karakteristik Pelajar Pancasila, yang salah satunya adalah beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Namun, memang setelah kami teliti lebih lanjut, belum ada turunan rencana yang jelas bagaimana mencapai karakter tersebut," ujarnya.

Hetifah melihat, strategi pembangunan bidang pendidikan masih sangat condong kepada hal-hal yang bersifat praktikal, seperti meningkatkan keterampilan dan memenuhi kebutuhan lapangan kerja.

Kedua hal ini memang penting, tapi harus juga diimbangi dengan peningkatan nilai-nilai spiritual dan pembangunan karakter dengan porsi yang sama besarnya.

Dan PJP memberi perhatian yang sama soal itu. Komisi X DPR RI pada Rabu (10/3) ini, sudah merampungkan pembahasan PJP. Sebagai konsep, PJP diserahkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

"Harus dipahami dahulu bahwa PJP ini masih berupa draf dan perjalanannya masih panjang sebelum disahkan. Kemendikbud masih perlu berdiskusi dengan berbagai macam organisasi terkait untuk menyempurnakannya," ungkapnya.

PJP Nasional sekali lagi, sambung legislator asal Kaltim ini, merupakan buah pikir atas berbagai rapat dengar pendapat umum yang dilakukan dengan berbagai kelompok masyarakat. Sekarang bola sudah di tangan Kemendikbud. Komisi X akan terus memantau perkembangan PJP ini.

"Yang kami dorong adalah agar Kemendikbud lebih menggunakan pendekatan partisipatif dalam penyusunan ini, sehingga pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan pendidikan Indonesia, dapat dilibatkan lebih aktif," imbuh Hetifah. (RO/OL-09)