Komisi IV DPR Minta Pemerintah Cari Solusi Konkret Persoalan Pupuk

Penulis: mediaindonesia.com Pada: Sabtu, 25 Sep 2021, 10:14 WIB DPR
Komisi IV DPR Minta Pemerintah Cari Solusi Konkret Persoalan Pupuk

Ist/DPR
Anggota Komisi IV DPR RI Nur’aeni bertukar cindera mata usai mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR Ri ke Kabupaten Pandeglang.

KABUPATEN Pandeglang memiliki potensi yang cukup luas di sektor pertanian. Namun, seperti daerah lainnya di Indonesia, sektor pertanian di daerah yang dipimpin Bupati Irna Nurlina tersebut tak luput dari berbagai persoalan.

Persoalan itu di antaranya terkait kelangkaan pupuk, sulitnya petani untuk mengakses Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) melalui Kartu Tani hingga alat mesin pertanian (alsintan) yang masih belum mencukupi.

Anggota Komisi IV DPR RI Nur’aeni menjelaskan, khusus persoalan pupuk, masih menjadi problematika yang dihadapi sektor pertanian. Pemerintah pun diminta untuk mencari solusi konkret atas hal itu.

“Sebetulnya kunci dari kesuksesan produksi dan produktifitas pertanian itu kan di samping dari sisi irigasi, pupuk juga jadi kunci utama dalam rangka mewujudkan produksi dan produktivitas pertanian yang tinggi,” ucapnya saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR Ri ke Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (24/9).

Melihat kondisi tersebut, Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu merasa pemerintah perlu memberikan support atau bantuan kepada para petani agar dapat meningkatkan produksinya.

“Kepada Dirjen (Kementerian Pertanian) terkait agar bisa memberikan bantuan alsintan, benih ikan dari KKP, serta bantuan-bantuan lain yang mungkin kami nilai dan kami rasa perlu diberikan kepada petani,” tuturnya.

Tak serta merta melihat pentingnya bantuan untuk petani khususnya di Kabupaten Pandeglang, Nur’aeni menilai bahwa keterbatasan anggaran dari kementerian dan para stakeholder dikarenakan adanya recofusing anggaran selama pandemi Covid-19 menjadi kendala dalam pemberian bantuan kepada petani. 

Legislator dapil Banten II itu merasa hal tersebut erat kaitannya dengan kuantitas bantuan yang diberikan.

“Programnya sebetulnya ada, tapi keterbatasan inilah menjadi kendala. Kita mendorong juga, ke depan kalau Covid-19 segera berlalu, diharapkan para mitra kami dalam melakukan penyusunan rencana bisa kembali normal, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas dari program-program yang digulirkan nanti seperti pada alsintan, benih ikan, bibit maupun pupuk,” harap Nur’aeni. (RO/OL-09)