GKSB DPR Dorong Pemerintah Indonesia Buka Dialog Bagi Ukraina-Rusia

Penulis: mediaindonesia.com Pada: Kamis, 03 Mar 2022, 11:05 WIB DPR
GKSB DPR Dorong Pemerintah Indonesia Buka Dialog Bagi Ukraina-Rusia

DOK DPR RI
KETUA Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI-Parlemen Ukraina, Sugeng Suparwoto.

KETUA Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI-Parlemen Ukraina Sugeng Suparwoto mendorong terwujudnya perdamaian antara Rusia dan Ukraina. Menurutnya, sebagai negara nonblok seperti Indonesia, dapat berperan sebagai mediator antara Rusia-Ukraina yang kini sedang mengalami konflik. Terkait hal ini, pemerintah Indonesia diminta berperan aktif membuka dialog bagi kedua negara.  

“Kami (parlemen) mendorong Pemerintah Indonesia untuk berperan aktif, segera melakukan peran aktif antar dua negara ini, seperti membuat forum khusus, lebih cepat lebih baik," ungkap Sugeng usai menerima Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (2/3/2022).

Sugeng meminta agar seluruh pihak terkait dapat mengedepankan diplomasi dan dialog dalam menyelesaikan berbagai masalah. Dia mengingatkan, agar aspek kemanusiaan harus menjadi pertimbangan utama dalam penyelesaian konflik Rusia-Ukraina. Dia menjelaskan, dalam situasi perang, masyarakat sipil akan menanggung dampak terbesar. Di samping itu, serangan militer Rusia terhadap Ukraina memberikan dampak bagi perdamaian dunia dan stabilitas ekonomi global. 

Baca Juga: Pemerintah Perlu Pacu Pemulihan Infrastruktur Dampak Gempa Pasaman

Sugeng menambahkan, DPR RI selama ini memiliki hubungan yang baik dengan Parlemen Ukraina maupun Parlemen Rusia. Terkait hal ini, lanjut dia, DPR bersedia menjadi mediator dialog melalui jembatan diplomasi. "Kami di DPR akan segera mengundang Dubes Rusia di Indonesia, agar kita semua memiliki titik pemahaman bersama bahwa penggunaan kekuatan militer untuk kepentingan apapun tidak dibenarkan. Dalam era modern saat ini, segala sesuatu bisa diselesaikan dengan dialog," imbuhnya. 

Sebelumnya, politisi Partai NasDem ini juga menyampaikan rasa duka cita mendalam atas apa yang terjadi Ukraina saat ini. "Our thoughts and prayers are with the Ukrainian. Tentu kita berharap semoga keadaan akan semakin membaik ke depannya, seiring dengan berbagai upaya diplomasi yang dilakukan oleh berbagai pihak, baik melalui forum multilateral maupun bilateral antara Rusia dan Ukraina," ujarnya.

Hingga Rabu (2/3/2022), tercatat korban sipil yang tewas di Ukraina sejumlah 352 orang, termasuk di antaranya adalah 14 anak-anak. Selain itu, konflik Rusia-Ukraina telah memaksa 670.000 masyarakat sipil Ukraina yang meninggalkan negaranya dan menjadi pengungsi. 

Sementara itu, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia HE Mr Vasyl Hamianin menginginkan sesegera mungkin terjadi berakhirnya konflik antar kedua negara. Vasyl menyatakan Ukraina tidak menginginkan adanya perang dan terkait hal itu Ukraina siap sedia untuk negosiasi dan berdialog. 

“Hal seperti ini tidak pernah terjadi di Ukraina, sekarang kami bersatu sebagai sebuah bangsa, semua partai, semua agama, semua kalangan, semua bersatu. Mulai dari anak-anak, orang dewan dewasa semua bersatu. Jadi kami siap untuk berdialog,” tutup Vasyl. (RO/OL-10)