Pemkab Kebumen Terus Buat Terobosan Tekan Kemiskinan Ekstrem

Penulis: Lilik Darmawan Pada: Rabu, 01 Jun 2022, 20:02 WIB DPR
Pemkab Kebumen Terus Buat Terobosan Tekan Kemiskinan Ekstrem

DOK. MI
Ilustrasi

KEMISKINAN esktrem di Kebumen, Jawa Tengah (Jateng) tercatat mengalami penurunan cukup signifikan. Dari lima kabupaten yang mempunyai kemiskinan ekstrem yakni Banyumas, Brebes, Pemalang dan Banjarnegara, Kebumen paling tinggi penurunannya.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyambut baik penurunan kemiskinan ekstrem yang tertinggi di antara empat kabupaten lain yang memiliki kemiskinan ekstrem. "Tentu saja, kami bersyukur karena kemiskinan  ekstrem sudah turun 0,7%. Ini modal dan penyemangat kami agar ke  depan lebih giat lagi membuat terobosan dalam hal pemberdayaan  masyarakat, sehingga taraf hidup mereka bisa semakin baik," jelas Bupati,  Selasa (31/5).

Menurutnya, pemkab akan terus mengembangkan UMKM sebagai penopang perekonomian masyarakat. Pihaknya juga mengadakan Kebumen International Expo pada 25 Juni-2 Juli 2022 di Alun-alun Kebumen. Gelaran tersebut akan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat Kebumen, karena melibatkan berbagai elemen masyarakat.

"Kami sepenuhnya yakin Kebumen International Expo menjadi ikhtiar kami untuk bisa mendongkrak perekonomian masyarakat Kebumen, karena ini melibatkan masyarakat kecil, baik itu pelaku UMKM, seniman, budayawan, dan masyarakat lain,"jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Adhi Wiriana mengatakan angka kemiskinan ekstrem di Kebumen mengalami penurunan tajam pada tahun 2021-2022 yakni sebesar 0,7%.

Angka penurunan kemiskinan ekstrem ini menjadi yang terbesar di Jateng. Hal itu disebut sebagai pencapaian yang baik dari hasil kinerja pemerintah daerah dalam upaya mengentaskan kemiskinan masyarakat Kebumen.

"Berdasarkan hasil evaluasi kemiskinan ekstrem di Kebumen pada 2021 hingga 2022 ini terjadi penurunan tajam yakni sebesar 0,7 persen, ini menjadi terbesar di lima kabupaten yang masuk katagori kemiskinan ekstrem di Jateng," ujar Adhi.

Jika upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan Pemerintah Daerah Kebumen sesuai on the track, Adhi yakin pada 2024 nanti, bukan hal yang tidak mungkin kemiskinan ekstrem di Kebumen bakal turun menjadi 0 persen.

"Yang disebut kemiskinan ekstrem adalah mereka keluarga yang penghasilannya sehari di bawah Rp15 ribu. Sedangkan katagori miskin mereka keluarga yang penghasilannya di bawah Rp25 ribu sehari. Jika upaya dari Pemkab ini terus konsisten on the track, saya yakin di 2024 kemiskinan ekstrem di Kebumen bisa 0 persen," tambahnya. (OL-15)