Anggota Komisi I DPR Tinjau BTS 4G di Desa Wadibu, Biak, Papua

Penulis: mediaindonesia.com Pada: Senin, 25 Jul 2022, 14:04 WIB DPR
Anggota Komisi I DPR Tinjau BTS 4G di Desa Wadibu, Biak, Papua

Ist/DPR
Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas di Biak, Papua, Sabtu (23/7).

Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas meninjau lokasi tower 'Base Transceiver Station' (BTS) 4G yang dikerjakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Desa Wadibu, Distrik Oridek, Papua.

Dalam kesempatan itu Yan mengatakan bahwa proyek pembangunan tower BTS ini direncanakan akan menyentuh sejumlah titik blankspot serta daerah 3T atau terdepan, terluar, dan tertinggal.

Pekerjaan pembangunan tahap pertama BTS tersebut semestinya telah rampung pada 2022, namun seiring terjadinya pandemi covid-19 target penyelesaiannya belum mencapai jumlah yang diharapkan.

"Pembangunan BTS ini merupakan proyek prioritasnya pemerintah melalui Kominfo. Dan anggarannya juga cukup besar yakni kurang lebih sekitar Rp7 triliun untuk mengerjakan proyek BTS diseluruh wilayah 3T," jelas Yan di Biak, Papua, Sabtu (23/7)..

Baca juga: Komisi V DPR Sampaikan Program APBN Masuk Wilayah Kutai Barat

Ia berharap, dengan alokasi anggaran yang cukup besar maka pekerjaan ini harus mempunyai manfaat yang besar, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di pulau-pulau yang termasuk kategori 3T.

"Biak ini kita prioritaskan karena termasuk (wilayah) terluar yang berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik," ucap politisi Fraksi Partai Gerindra itu.

Dikatakannya, kedepan akan dilakukan evaluasi untuk mengetahui berapa jumlah BTS yang sudah dibangun dan berada di daerah mana saja. Selain itu juga beberapa yang sudah dibangun tapi belum on air dan sudah on air serta lokasi keberadaannya. 

"Nanti setiap tahun kita evaluasi. Jadi masyarakat juga bisa benar-benar merasakan manfaat ketika perangkat (BTS) itu sudah berdiri. Dengan demikian akses layanan telekomunikasi dan internet juga sudah bisa menjangkaunya," jelas Yan.

"Pembangunan itu harus nyata manfaatnya. Saya juga sudah mendorong agar operator seluler penyedia jasa layanan komunikasi dan internet lainnya bisa ikut masuk bergabung dan saling bersinergi menutupi daerah-daerah blank spot," pungkasnya. (RO/OL-09)