BBM Naik, DPR: Rakyat Pra-sejahtera Sulit Memenuhi Kebutuhan Keluarga

Penulis: M. Iqbal Al Machmudi Pada: Minggu, 04 Sep 2022, 12:46 WIB DPR
BBM Naik, DPR: Rakyat Pra-sejahtera Sulit Memenuhi Kebutuhan Keluarga

MI/ADAM DWI
Warga mengisi BBM di SPBU saat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jakarta, Sabtu (3/9/2022).

ANGGOTA Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher menilai bahwa imbas kenaikan BBM memiliki efek domino terhadap kenaikan harga barang pokok dan berbagai komoditas sehingga keluarga pra sejahtera yang menjadi wajah ‘wong cilik’ makin sulit memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

"Upaya pemerintah dalam berbagai program nasional, seperti, penurunan stunting, penurunan angka kematian ibu, terancam gagal karena rakyat tidak memiliki daya beli yang cukup," kata Netty, Minggu (4/9).

Pekerja sektor informal seperti petani, nelayan, UMKM, sopir angkutan, pedagang keliling akan semakin sulit bertahan hidup akibat kenaikan BBM bersubsidi ini.

Baca juga: Hipertensi Tingkatkan Risiko Demensia

Baca juga: Survei: Setiap Hari, Satu dari Dua Karyawan Mengaku Stres

Kebijakan pemerintah memberikan bantalan berupa bantuan subsidi upah atau pun BLT, kata Netty, tidak sebanding dengan dampak kenaikan BBM bersubsidi.

"Ini penyelesaian instan yang tidak efektif menutup dampak kenaikan. Sebaliknya, pemerintah seharusnya mencari terobosan untuk menambah anggaran dengan melakukan penghematan, menekan kebocoran, dan menunda pengeluaran pos infrastruktur yang tidak mendesak," ujarnya.

Menurutnya pengumuman kenaikan BBM akan mencekik rakyat karena baru merangkak dari pandemi harus menerima beban kenaikan BBM.

"Pemerintah benar-benar tidak memiliki empati. Kenaikan harga BBM Bersubsidi akan mencekik masyarakat miskin yang sudah terhimpit beban hidup akibat efek pandemi yang belum tuntas," pungkasnya.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan kenaikan harga BBM mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax. Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.

Harga Pertalite naik dari sebelumnya Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, Solar naik dari sebelumnya Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter. (H-3)