Ucapan Effendi Simbolon Bisa Berpengaruh di Keluarga TNI

Penulis: Media Indonesia Pada: Rabu, 14 Sep 2022, 20:25 WIB DPR
 Ucapan Effendi Simbolon Bisa Berpengaruh di Keluarga TNI

MI/M Irfan
Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto (kiri) bersama anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon memberikan keterangan soal TNI.

PERNYATAAN anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon menyamakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) terus menjadi sorotan tajam.

Politikus asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut melontarkannya saat rapat kerja dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9). Hingga kini ucapan pemilik nama lengkap Effendi Muara Sakti Simbolon itu berbuntut panjang.

Jika melihat kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), kata gerombolan memiliki dua arti. Pertama, yakni gerombolan: kelompok; kawanan. Kemudian kedua, gerombolan: kawanan pengacau (perusuh dan sebagainya). Padahal, TNI adalah alat negara yang memiliki struktur dan tugas pokok yang diatur undang-undang. Banyak pihak menilai jika ucapannya tersebut tidak mencerminkan seorang yang punya kualitas dalam menyampaikan pendapat, terlebih sebagai sosok terdidik dan wakil rakyat.

"TNI punya arti penting dan kontribusi bagi bangsa, negara dan masyarakat. Sehingga tidak baik jika dikatakan demikian," kata pengamat politik Apep Agustiawan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (14/9).

Terlebih lagi, TNI merupakan institusi yang patut dihormati dan dijunjung tinggi karena memiliki SDM terlatih, terdidik, dan berpendidikan tinggi. Tak ayal, ucapan Effendi dianggap telah menyakiti keluarga besar TNI. Buruknya lagi, bisa berdampak pada perolehan suara PDI Perjuangan pada pemilu 2024.

"Dia harus minta maaf terbuka. Sebab, gelombang kecaman bisa semakin besar dan membuat PDI Perjuangan kehilangan suara. Mereka bisa kehilangan respek dari keluarga prajurit TNI yang jumlahnya jutaan. Mereka berpotensi tidak akan memilih PDIP karena ulah Effendi Simbolon," tambah Apep.

Sebelumnya banyak beredar video kecaman dari anggota TNI AD kepada Effendi Simbolon seperti dari Kodim 0623 Cilegon. Dandim 0623 Cilegon Kolonel Infanteri Ari Widyo Prasetyo mengaku tidak terima dan mengecam keras pernyataan Effendi Simbolon. Ia menegaskan sakit hati atas pernyataan tersebut. "Darah kami mendidih. Kau melukai kami prajurit TNI. Kau adu domba pimpinan kami. Kami sakit hati," tegasnya.

Ari Widyo juga mengungkapkan frasa gerombolan tidak tepat. TNI telah bekerja keras demi kesatuan dan persatuan Indonesia. "Sungguh menyakitkan omongan tersebut. Kami tunggu permintaan maaf dia secara terbuka," pungkasnya.

Sementara itu, Markas Besar TNI AD menegaskan tidak ada instruksi atau perintah dari pimpinan TNI AD terkait kecaman para prajurit. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Kolonel Arh Hamim Tohari menegaskan tak ada instruksi atau garis komando dari Mabes AD terkait respons para prajurit di daerah yang kemudian viral di media sosial.

"Saya sampaikan bahwa organisasi atau pimpinan TNI AD tidak pernah mengeluarkan instruksi atau perintah untuk melakukan hal tersebut," kata Hamim, Selasa (13/09). Ia menduga munculnya video-video berisi kecaman itu karena reaksi spontan prajurit atas pernyataan Effendi.

"Mungkin saja itu terjadi sebagai reaksi spontan. Bukan cuma dari prajurit, bahkan dari masyarakat juga, atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan," tandas Hamim. (RO/O-2)