Moderasi Beragama Penting Diterapkan Untuk Ciptakan Kerukunan Umat Beragama

Penulis: Mediaindonesia.com Pada: Minggu, 18 Sep 2022, 11:28 WIB DPR
Moderasi Beragama Penting Diterapkan Untuk Ciptakan Kerukunan Umat Beragama

Dok. Golkarpedia
Anggota Komisi VIII DPR Mohammad Saleh

ANGGOTA DPR RI Mohammad Saleh menilai pentingnya penerapan moderasi beragama di Tanah Air dalam rangka menjaga kerukunan umat beragama.

"Kita harus kembali kepada nilai-nilai luhur Pancasila, di mana di situ orang harus toleransi, boleh mengakui kebenaran kita tetapi jangan menyalahkan orang lain itu prinsipnya," kata di usai menjadi pembicara dalam kegiatan ngobrol pendidikan Islam yang diselenggarakan Komisi VIII DPR RI bersama perwakilan Kementerian Agama Rejang Lebong di Rejang Lebong, Bengkulu, Sabtu (17/9).

Dia menjelaskan, moderasi beragama harus dipahami guna mencegah timbulnya intoleransi. Oleh karena itu, dalam kegiatan tersebut mengundang narasumber yang kompeten di bidang moderasi beragama supaya tidak timbul miskomunikasi.

"Jika narasumbernya tidak berkompeten nantinya bisa terjadi mispersepsi, kami memandang moderasi umat beragama ini sangat penting," kata Mohammad Saleh yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bengkulu itu.

Menurut dia, kalangan umat Muslim dalam menegakkan moderasi dan toleransi ini tanpa harus meninggalkan akidah dan tidak boleh menyalahkan orang lain, menjelek-jelekan orang lain.

Baca juga : Media Group Gowes Bareng, Rangkul Kekeluargaan Lewat Sepeda Bersama

Kepala Satgaswil Bengkulu Densus 88 Anti Teror Polri Kombes Pol Imam Subandi usai kegiatan menyatakan mendukung kegiatan yang dilaksanakan Komisi VIII DPR RI bersama Kemenag Rejang Lebong dalam upaya memerangi radikalisme di wilayah itu.

"Ini bisa dimanfaatkannya untuk mendukung program-program kita (Densus 88, red.), salah satunya kita sebut sebagai kontra narasi, kontra radikalisasi artinya kita tidak tahu apakah di suatu tempat itu banyak orang radikal atau tidak, ada orang teroris atau tidak. Pokoknya pesan-pesan perdamaian, pesan-pesan toleransi itu harus kita gemakan," ujar dia.

Kepala Kemenag Rejang Lebong Nopian Gustari menyatakan, kegiatan itu membahas masalah penerapan Kurikulum Merdeka pada madrasah dan moderasi beragama.

Kegiatan diikuti 80 utusan dari madrasah baik negeri maupun swasta, para pimpinan ormas dan OKP Islam, termasuk kalangan media massa.

Pada kegiatan tersebuut, pihaknya menghadirkan pembicara yang berasal dari Anggota Komisi VIII DPR RI, Kepala Satgaswil Bengkulu Densus 88 Anti Teror Polri, Ketua PC NU Rejang Lebong, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Rejang Lebong. (Ant/OL-7)