DPR Sarankan Menparekraf Kolaborasi Dorong Pertumbuhan Pariwisata dan Ekraf

Penulis: mediaindonesia.com Pada: Kamis, 22 Sep 2022, 08:18 WIB DPR
DPR Sarankan  Menparekraf Kolaborasi Dorong Pertumbuhan Pariwisata dan Ekraf

Ist/DPR
Anggota Komisi X DPR RI Muhammad Kadafi saat Rapat Kerja dengan Menparekraf atau Barekraf Sandiaga Uno.

Anggota Komisi X DPR RI Muhammad Kadafi menyarankan agar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia melakukan kolaborasi dengan kementerian lain atau dengan pelaku usaha untuk mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif nasional.

Pernyataan tersebut dipaparkan saat Rapat Kerja membahas Penyesuaian RKA-K/L Tahun 2023 sesuai hasil pembahasan Badan Anggaran, Rabu, (21/9).

"Hari ini pariwisata kembali hidup dan tumbuh, mudah-mudahan dengan strategi-strategi yang jitu, kita berharap mas menteri, mbak wamen beserta seluruh jajaran bisa melakukan program-program kolaborasi dengan kementerian yang lain, kemudian dengan pelaku usaha, dan juga dengan masyarakat untuk mendorong pertumbuhan pariwisata baik di pusat mau pun di daerah," papar Kadafi di ruang rapat Komisi X, Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta.

Dalam rapat ini Komisi X DPR RI menyetujui pagu anggaran definitif Kemenparekraf RI TA 2023 sebesar Rp3,3 triliun atau lebih tepatnya Rp3.381.345.168.000.

Menurut Kadafi, meskipun anggaranya dirasa masih kurang namun dia yakin dengan kemampuan yang dimiliki Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandaga Uno beserta jajarannya bisa menjalankan program-program unggulan yang memberi dampak bagi pertumbuhan ekonomi kerakyatan.

Baca juga: Komisi I DPR Setujui Pagu Anggaran Kemenkominfo Sebesar 19,7 Triliun

"Saya yakin dengan kelihaian mas menteri serta mbak wamen, dengan anggaran yang sangat terbatas bisa menjalankan harapan-harapan di Kemenpar Ekraf," ucapnya.

"Program-program unggulan yang bisa memberikan dorongan kepada pelaku usaha, baik itu pariwisata mau pun ekonomi kretaif, serta mengembangkan sektor-sektor usaha, juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan," ungkap Kadafi. (RO/OL-09)