DPR Dorong Pemanggilan Manajemen TikTok

Penulis: Media Indonesia Pada: Jumat, 07 Jul 2023, 16:35 WIB DPR
DPR Dorong Pemanggilan Manajemen TikTok

AFP
Ilustrasi kegiatan penjualan secara daring lewat fitur TikTok Shop

TIKTOK tengah bertransformasi. Transformasi ini menjadi ancaman serius bagi mereka yang berbisnis jual beli barang. Oleh karena itu, pemanggilan manajemen TikTok dinilai diperlukan. Terutama, untuk mengklarifikasi isu mengenai media aktivitas media sosial tersebut.

"Mungkin diusulkan pihak DPR memanggil manajemen, perwakilan dari TikTok Indonesia," kata anggota Komisi VI Rudi Bangun Hartono lewat keteranga yang diterima, Jumat (7/7).

Baca juga: Antisipasi Project S TikTok Shop, Menteri Teten Minta Revisi Permendag 50 Dipercepat

Dia merespons temuan Kementerian Perdagangan terkait penjualan di platform tersebut. Terutama, mengenai penjualan minyak subsidi bermerk Minyakita di TikTok, yang sudah jelas dilarang. Menurut dia, DPR perlu melakukan klarifikasi dengan pihak TikTok. Sehingga, dapat mengonfirmasi isu-isu yang tengah berseliweran terkait platform itu.

Baca juga: Penjualan MinyaKita Masih Marak di Medsos, Pengamat: Tindak Tegas!

"Coba nanti dalam RDP minggu depan, kalau bisa ada rapat dengan Kementerian coba kami usulkan (pemanggilan), bagaimana regulasi mereka," tandasnya.

Sebelum isu minyak goreng, algoritma platform itu jadi sorotan media asing. Media Financial Times membeberkan manuver TikTok terkait pemanfaatan data pengguna.

"Algoritma TikTok dikritik oleh beragam pemerintah di negara tempat TikTok beroperasi karena memungkinkan platform menggunakan data pribadi tanpa persetujuan pengguna," kata Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, melalui keterangan tertulis.

Menurut dia, algoritma TikTok itu berisiko digunakan untuk mendorong penjualan barang impor asal Tiongkok. Jika situasi ini dibiarkan, penjual yang menjual barang impor makin populer. "Imbas lainnya tentu pada neraca dagang dan keluarnya devisa," ujar dia.

Di sisi lain, Bhima meminta pemerintah berhati-hati dengan TikTok. Meski nilai investasinya besar, perusahaan besutan Tiongkok itu tengah agresif masuk ke ranah jual beli barang online.

"Sementara pengawasan dan aturan soal social commerce di Indonesia masih abu-abu," kata dia.

Di negara maju seperti Inggris dan Amerika, serbuan produk murah yang diimpor dari Tionkok tak begitu berpengaruh, karena perekonomian negara tidak begitu bergantung pada industri kecil.

Namun, kondisi tersebut bakal berbeda jika mendampak Indonesia. Sebab, perekonomiannya mayoritas ditopang oleh UMKM. (H-3)