Rachmat Gobel Ungkap Kerugian bila Indonesia Gemar Impor

ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel (kanan)
WAKIL Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengungkapkan dampak negatif bila Indonesia gemar mengimpor. Ada lima hal yang menjadi catatan Gobel.
"Pertama, uang Indonesia untuk membiayai pekerja dan keluarga negara lain," kata Gobel kepada wartawan, Kamis, 16 Mei 2024.
Gobel mengatakan kerugian kedua ialah pekerja Indonesia bakal kehilangan lapangan pekerjaan. Padahal, jumlah tenaga kerja dalam negeri melimpah karena bonus demografi.
Baca juga : Kesenjangan Keterlibatan Perempuan pada Sektor Ekonomi dan Politik Harus Diatasi Bersama
"Ketiga, jika produk impor tersebut digunakan untuk proyek pemerintah maupun BUMN, dana negara dan dana APBN digunakan untuk membiayai negara lain," ujar dia.
Gobel menyebut hal itu sangat disayangkan. Sebab, negara susah payah mengumpulkan pajak namun penggunaannya tidak dimaksimalkan untuk kemaslahatan masyarakat.
"Berikutnya, Indonesia bisa kehilangan potensi tenaga-tenaga kreatif karena mereka menganggur akibat tidak terserapnya tenaga kerja," papar politikus Partai NasDem itu.
Gobel menuturkan dampak kelima ialah angka pengangguran yang meningkat. Hal tersebut bakal membuat tingkat kemiskinan ikut melonjak.
"Mereka harus mendapat bansos atau pembiayaan jaminan sosial yang ditanggung negara menggunakan APBN. Jadi akibat jebolnya tanggul impor, Indonesia rugi berlipat-lipat," ucap dia. (Z-7)