Peningkatan Kesejahteraan Guru Bisa Mendukung Kualitas Layanan Pendidikan

Penulis: Administrator Pada: Jumat, 18 Okt 2024, 19:41 WIB DPR
Peningkatan Kesejahteraan Guru Bisa Mendukung Kualitas Layanan Pendidikan

Antara/Muhammad Adimaja
Ilustrasi. Guru sedang mengajar di kelas .

ANGGOTA DPR RI Gamal Albinsaid menyoroti masih banyaknya masalah pendidikan di Indonesia, salah satunya soal kesejahteraan guru. Kesejahteraan guru sebagai tenaga pendidik justru jauh dari harapan, terutama guru honorer yang jumlahnya sangat besar dan tersebar di Tanah Air.

Dengan penghasilan yang sangat kecil, banyak guru honorer tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup mereka. Gamal menekankan pentingnya memastikan kesejahteraan guru untuk mendukung kualitas layanan pendidikan.

“Jika kesejahteraan guru masih minim, bagaimana mereka bisa mengajar dengan tenang tatkala utang membebani dan keperluan rumah tangga belum terpenuhi,” tutur politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, melalui keterangannya, Jumat (18/10).

Hasil dari Lembaga riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) pada Mei 2024 yang menyebut, terdapat 42% guru dan 74% guru honorer memiliki penghasilan di bawah Rp2 juta rupiah, serta 13% guru dan 20,5% guru honorer memiliki penghasilan di bawah Rp500 ribu.

Dalam laporan yang sama pun disebutkan, 89% guru di Indonesia merasa penghasilan mereka pas-pasan atau kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Selain itu, 55,8% guru juga diketahui memiliki pekerjaan sampingan, serta 79,8% guru memiliki utang. Tak heran banyak masyarakat dari profesi guru banyak yang terjerat pinjaman online.

“Kita juga dikejutkan oleh riset NoLimit yang mengatakan 42% masyarakat yang terjerat pinjol ilegal berprofesi sebagai guru,” ungkapnya.

Terlepas dari hal itu, Gamal mengapresiasi komitmen dari pada guru untuk mendidik anak bangsa. Meskipun mendapatkan gaji yang kecil, hasil survei menunjukkan mayoritas guru tetap ingin melanjutkan mengajar hingga usia pensiun.

"Tapi hebatnya 93,5% guru di Indonesia mereka berkomitmen akan terus mengajar begitu sampai pensiun. Ini yang perlu kita apresiasi bersama,” ucap legislator dapil Jawa Timur V itu. (J-2)